VIP–Surabaya Universitas Hang Tuah (UHT) melalui tim pengabdian masyarakat Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan (FTIK) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas dan keberdayaan masyarakat pesisir (14/11). Melalui program bertajuk “Transformasi Teknologi dan Inovasi Alat Bantu Penangkapan Ikan Berbasis Gelombang Bunyi untuk Meningkatkan Hasil Tangkapan ”, tim dosen UHT : Prof. Dr. Nurul Rosana, S.Pi, MT (Ketua), bersama anggota : Erik Sugianto, ST, MT, Ph.D, Dr. Urip Prajogi, ST, MT dan Dr. Titiek Indhira Agustin S.Pi, MP serta mahasiswa melakukan pendampingan intensif kepada dua mitra sasaran yaitu Koperasi Nelayan Bahari Enam Empat yang bergerak di bidang perikanan tangkap dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Bintang Laut yang bergerak pada pengolahan hasil perikanan.
Program ini berfokus pada penerapan teknologi tepat guna, pelatihan peningkatan kapasitas usaha, pendampingan manajerial khususnya pengelolaan keuangan dan untuk memperkuat keberlanjutan pemasaran melalui digitalisasi pada masyarakat pesisir. Kegiatan berlangsung selama tiga bulan mulai Oktober sampai Desember pada tahun 2025 dan berhasil memberikan perubahan signifikan baik dalam aspek produksi, manajemen, maupun pemasaran. Program Transformasi Teknologi dan Inovasi (PTTI) adalah program yang didanai oleh Kemdiktisaintek, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Peningkatan Kapasitas Produksi Melalui Teknologi Tepat Guna
Pada mitra Koperasi Nelayan Bahari Enam Empat, tim pengabdian memperkenalkan alat bantu penangkapan ikan berbasis gelombang bunyi. Teknologi ini dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi penangkapan dan menekan biaya operasional nelayan.
Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan nyata yakni Kapasitas produksi naik setelah penggunaan alat dilakukan secara rutin, dan Efisiensi waktu melaut meningkat karena operasi penangkapan ikan menjadi lebih cepat.
Sementara itu, pada KUB Bintang Laut, tim memperkenalkan alat pengolahan skala kecil bertenaga listrik hemat energi untuk meningkatkan mutu produk olahan ikan. Produksi akan meningkat dengan penggunaan pemasaran digital
Penguatan Manajemen dan Tata Kelola Usaha
Dalam aspek manajemen, kedua mitra mendapatkan pelatihan pencatatan keuangan transparan dan efisien menggunakan aplikasi Ketua Koperasi Bahari Enam Empat, Ahmad Sukron, mengungkapkan bahwa pendampingan ini sangat membantu para nelayan sebagai anggota koperasi, dimana “sebelumnya pembukuan masih sederhana, kini kami mulai menggunakan sistem pencatatan yang lebih rapi dan bisa dipantau oleh semua pengurus,” ujarnya.
Perluasan Pasar dan Pemasaran Digital
Pada aspek pemasaran, kedua kelompok memperoleh pelatihan pentingnya penggunaan pemasaran digital untuk menjual produk hingga diluar wilayah, pembuatan konten promosi dan marketplace. Frekuensi penjualan diharapkan meningkat, terutama setelah dilakukan pelatihan dan penerapan teknologi.
Dampak Sosial-Ekonomi
Dekan FTIK UHT, Prof. Dr. Nurul Rosana, S.Pi, MT, menyebutkan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen UHT dalam mewujudkan ekonomi biru dan peningkatan kesejahteraan nelayan.
“Kami ingin teknologi tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi benar-benar diterapkan dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat pesisir,” ujarnya.
Program ini juga meningkatkan partisipasi masyarakat secara signifikan. Kedua mitra yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan dapat diterapkan secara keberlanjutan. (Aji)











