VIP-Surabaya, 22 Juli 2025 – Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan (FTIK) Universitas Hang Tuah terus menunjukkan komitmennya dalam membuka akses pendidikan tinggi yang lebih inklusif dan berkeadilan. Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah pelaksanaan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), sebagai jalur penerimaan mahasiswa baru berbasis pengalaman kerja dan pembelajaran nonformal yang telah dimiliki sebelumnya.
Program RPL memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa untuk mendapatkan pengakuan resmi atas pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman kerja yang relevan dengan bidang keilmuan. Penilaian dilakukan secara menyeluruh oleh asesor profesional yang telah ditunjuk oleh fakultas.
Enam Program Studi Terlibat
Skema RPL di FTIK mencakup enam program studi, yaitu:
• S1 Teknik Perkapalan
• S1 Teknik Sistem Perkapalan
• S1 Teknik Elektro
• S1 Oseanografi
• S1 Perikanan
• Magister Teknik Kelautan
Dengan menggunakan standar kompetensi yang relevan dan berbasis capaian pembelajaran program studi, para asesor melakukan penilaian terhadap portofolio dan bukti pengalaman yang diajukan oleh calon mahasiswa.

Proses Penilaian Bersama Asesor RPL berlangsung di Ruang Rapat FTIK pada Selasa (22/07), dipimpin langsung oleh Dekan FTIK, Prof. Dr. Nurul Rosana, S.Pi., M.T., CISHR. Kegiatan ini juga dihadiri oleh jajaran pimpinan dan pengelola program studi di lingkungan fakultas, antara lain:
• Dr. Erik Sugianto, S.T., M.T., Ph.D., CISHR – Wakil Dekan I
• Dr. Titiek Indhira Agustin, S.Pi., MP., MCE – Wakil Dekan II
• Dr. Urip Prayogi, S.T., M.T. – Wakil Dekan III
• Para Ketua dan Sekretaris Program Studi dari Teknik Perkapalan, Sistem Perkapalan, Elektro, Oseanografi, Perikanan, dan Magister Teknik Kelautan
• Serta 10 asesor RPL dari berbagai bidang keahlian
Dalam arahannya, Prof. Dr. Nurul Rosana menegaskan bahwa pelaksanaan RPL harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan integritas.
“RPL bukan sekadar formalitas administratif. Ini adalah bentuk penghargaan akademik terhadap pengalaman nyata di lapangan. Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa yang masuk melalui jalur RPL benar-benar layak dan aktif dalam proses pendidikan di Universitas Hang Tuah,” tutur Prof. Nurul.
“Melalui penilaian yang transparan dan objektif, kami menjamin bahwa setiap pengakuan pembelajaran lampau dilakukan berdasarkan standar yang dapat dipertanggungjawabkan,” tambahnya.
Program RPL penting karena mampu membuka jalan bagi masyarakat yang telah memiliki pengalaman kerja namun belum sempat menempuh pendidikan formal, untuk melanjutkan studi tanpa harus memulai dari awal. Hal ini sejalan dengan semangat lifelong learning dan transformasi pendidikan tinggi berbasis keadilan akses dan pengakuan capaian belajar sebelumnya.
Dengan adanya RPL, FTIK Universitas Hang Tuah tidak hanya memperluas akses pendidikan, tetapi juga berkontribusi aktif dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya di bidang teknik dan ilmu kelautan.